Foto: Sri Wahyuni (REUTERS/Stoyan Nenov)
FOKUS BERITA: Medali Emas dari Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir
Jakarta - Baru tiga cabang olahraga yang pernah menyumbangkan medali buat Indonesia di ajang Olimpiade. Pengurus diminta riuh dengan prestasi, bukan konflik.Sindiran itu disampaikan ketua Komisi XI DPR RI, Teuku Riefky Harsya, setelah Indonesia dipastikan meraih satu medali emas di Olimpiade 2016, lewat cabang bulutangkis atas nama ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Selain emas, dua medali lain yang dibawa pulang dari Rio de Janeiro, Brasil, adalah perak, yang dipersembahkan lifter Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan.
"Tontowi dan Liliyana telah mempersembahkan kado terindah kepada rakyat Indonesia yang sedang merayakan hari kemerdekaannya ke-71. Komisi X mengucapkan syukur, selamat dan terima kasih kepada Tontowi dan Liliyana yang telah berhasil melanjutkan kembali torehan tinta emas bagi olahraga Indonesia sekaligus mengharumkan nama bangsa kita di mata dunia," demikian Riefky dalam keterangan persnya, Senin (18/8/2016).
Dari total 30 medali yang telah dikumpulkan atlet-atlet Indonesia, bulutangkis adalah penyumbang terbanyak dengan 19 buah (7-6-6), disusul angkat besi 10 keping (0-5-5), dan panahan 1 (perak).
Secara khusus Riefky memuji induk bulutangkis (PBSI) dan angkat besi (PABBSI) yang konsisten menghasilkan prestasi buat negaranya. Ia berharap pengelolaan kedua organisasi olahraga itu bisa dicontoh oleh yang lain, terutama bagi yang kerap kali berkonflik.
"Kekompakan dan profesionalitas para pengurus serta pelatih PBSI dan PB PABBSI terbukti menjadi kunci keberhasilan prestasi atlet- atlet itu," ungkap dia.
"Ini patut dicontoh oleh para pengurus cabor lainnya terutama yang sering mempertontonkan konflik internal pengurus maupun permasalahan akuntabilitas yang kemudian menjadi penyebab terhambatnya kualitas dan kontinuitas pembinaan atlet."
Setelah Olimpiade, pekerjaan rumah terdekat bagi setiap pelaku dan pengelola olahraga di tanah air adalah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016, SEA Games, 2017, dan Asian Games 2018, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
(mcy/a2s)
0 Komentar untuk " Pengurus Olahraga Fokuslah ke Prestasi, Bukan Berkonflik"