Foto: Dean Mouhtaropoulos/Getty Images
FOKUS BERITA: Medali Emas dari Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir
Rio de Janeiro - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir membayar kekecewaan di Olimpiade London, empat tahun lalu dengan menyabet medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro. Tontowi/Liliyana sudah lunasi utangnya.Podium tertinggi diraih ganda campuran nomor satu Indonesia ini dengan kemenangan meyakinkan atas pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Yin. Dalam laga final, Rabu (17/8/2016) malam WIB, Tontowi/Liliyana menang dua gim langsung 21-14, 21-12.
Sukses ini sekaligus menyambung kembali tradisi emas Indonesia dari cabang bulutangkis di Olimpiade. Sejak mulai dipertandingkan pada 1992, bulutangkis tidak pernah absen menyumbang medali emas tapi tren itu putus di London 2012.
Pada ajang itu, Tontowi/Liliyana gagal membawa pulang medali. Setelah terhenti di semifinal, Tontowi/Liliyana kalah dalam perebutan medali perunggu melawan pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.
"Saya lega, bangga, senang. Karena Indonesia biasanya tradisi emas, tapi kemarin di Olimpiade London 2012 kami berhutang bawa medali. Sekarang langsung kami bayar hutangnya. Senang sekali," kata Liliyana.
"Saya nggak bisa berkata-kata. Luar biasa rasanya. Ini saya persembahkan untuk hari kemerdekaan Republik Indonesia," kata Tontowi kepada badmintonindonesia.org.
Sepanjang keikutsertaan Indonesia di Olimpiade, bulutangkis sudah menyumbang enam medali emas untuk Indonesia. Dimulai dari Susy Susanti dan Alan Budikusuma di Olimpiade Barcelona 1992, Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky di Olimpiade Atlanta 1996, Tony Gunawan/Candra Wijaya di Olimpiade Sydney 2000, Taufik Hidayat di Olimpiade Athena 2004, dan terakhir Markis Kido/Hendra Setiawan di Olimpiade Beijing 2008.
(rin/din)
0 Komentar untuk "Sabet Medali Emas di Rio, Tontowi/Liliyana Lunasi 'Utang'"